Privat Matematika – Apa jadinya dunia tanpa ilmu matematika? Pasti, tidak akan semaju dan secanggih sekarang. Matematika digunakan di banyak bidang, seperti ilmu alam, teknik, kedokteran, keuangan, hingga ilmu sosial. Dari sekian banyak ahli matematika di dunia, inilah yang paling berjasa dan berpengaruh. Penasaran? Kenali lebih dekat, yuk!
Phytagoras
Ahli matematika asal Yunani (570-495 SM) ini menciptakan zaman keemasan matematika berkat pengembangan logika numerik dan penemuan teorema geometri. Melansir laman Brain Pickings, ide-idenya memengaruhi ilmuwan dan filsuf lain, seperti Plato, Copernicus, Descartes, Newton, Einstein, dan Kepler.
Temuannya yang paling terkenal adalah teorema Pythagoras. Ini bisa digunakan di banyak bidang, seperti arsitektur, konstruksi, navigasi, pengukuran tanah, dan lainnya. Selain itu, Pythagoras juga memiliki pengaruh besar pada astronomi dan teori musik.
Archimedes
Archimedes (287-212 SM) adalah penemu, ahli matematika, dan astronom yang lahir di kota Syracuse, Sisilia. Ia adalah penemu Hukum Archimedes yang menjelaskan mengapa benda yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan daripada saat diangkat di darat. Ini berkat gaya angkat ke atas atau gaya apung.
Melansir dari situs resmi Texas A&M University (TAMU), Archimedes memberikan kontribusi besar dalam geometri. Metodenya mengantisipasi kalkulus integral 2.000 tahun sebelum Newton dan Leibniz.
Ia juga menciptakan ‘sekrup Archimedes’ yang berfungsi untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke yang lebih tinggi. Temuannya menjawab kebutuhan petani dalam masyarakat pra-industri untuk mengairi tanah mereka, jelas laman Interesting Engineering.
Hypatia
Sangat sedikit ahli matematika yang berjenis kelamin perempuan dan Hypatia (360-415 M) adalah salah satunya. Perempuan kelahiran Alexandria ini tak hanya ahli matematika, tetapi juga astronom dan filsuf.
Hypatia adalah putri Theon dari Alexandria yang juga merupakan ahli matematika dan astronom. Theon paling diingat berkat perannya dalam pelestarian Elemen Euclid, buku tentang matematika dan geometri yang ditulis oleh Euclides, matematikawan Yunani pada awal abad ke-3 SM.
Lalu, Hypatia melanjutkannya dan bertekad untuk melestarikan warisan matematika dan astronomi Yunani di masa-masa sulit. Melansir Britannica, Hypatia dikreditkan dengan komentar pada Kerucut Perga (Apollonius) tentang geometri dan Arithmetica (Diophantus) tentang teori bilangan.
Pada masanya, Hypatia adalah ahli matematika dan astronom terkemuka. Selain itu, ia juga seorang pengajar yang populer pada topik filosofis dan menarik banyak siswa untuk setia belajar kepadanya.
Diophantus
Diophantus adalah matematikawan yang tinggal di Alexandria pada abad ke-3 M. Ia disebut sebagai ‘Bapak Aljabar’ dan menulis buku berjudul Arithmetica, dilansir The Story of Mathematics.
Apa peran Diophantus? Ia adalah orang pertama yang memperkenalkan penggunaan huruf sebagai simbol kuantitatif dalam matematika.
Sementara, Arithmetica ciptaannya adalah risalah pertama tentang aljabar yang pernah ditulis. Arithmetica terdiri dari 13 buku dan telah diterjemahkan dalam banyak bahasa. Karya lainnya adalah buku Polygonal Numbers and Geometric Elements tentang geometri kompleks serta Moriastics, buku tentang pecahan.
Girolamo Cardano
Girolamo Cardano lahir di Pavia pada 24 September 1501 dan meninggal di Roma pada 21 September 1576. Ia adalah dokter dan matematikawan Italia yang terkenal berkat karyanya yang berjudul ‘Ars Magna’.
Ini merupakan risalah Latin pertama yang dikhususkan hanya untuk aljabar. Di dalamnya, Girolamo memberikan metode penyelesaian persamaan kubik dan kuartik yang dipelajari dari Tartaglia.
Leonhard Euler
Ahli matematika kelahiran 15 April 1707 ini telah menerbitkan hampir 900 buku dan menjadi matematikawan paling produktif sepanjang masa. Mengutip The Guardian, rumusnya yang paling terkenal adalah eiπ + 1 = 0, di mana “e” adalah konstanta matematika (yang juga dikenal sebagai bilangan Euler) dan “i” adalah akar kuadrat dari minus satu.
Leonhard Euler tak hanya berkontribusi pada geometri, kalkulus, mekanika, dan teori bilangan saja. Melansir Britannica, ia juga mengembangkan metode untuk memecahkan masalah dalam astronomi dan menunjukkan aplikasi matematika terhadap teknologi dan urusan publik.
Saat pindah ke St. Petersburg, Rusia, katarak terbentuk di matanya dan menghabiskan tahun-tahun terakhir di hidupnya dalam kebutaan total. Dengan segala kekurangannya, ia tetap produktif hingga ajal menjemputnya pada 18 September 1783.
Emmy Noether
Terakhir adalah Emmy Noether. Matematikawan Jerman kelahiran 23 Maret 1882 ini memperoleh pengakuan berkat inovasinya di bidang aljabar abstrak yang paling kreatif di zaman modern.
Ia menerima gelar Ph.D dari University of Erlangen di tahun 1907 dengan disertasi tentang invarian aljabar. Yang membuatnya dianggap sebagai ahli matematika luar biasa adalah karyanya yang diterbitkan di Mathematische Zeitschrift pada tahun 1920.
Emmy Noether meninggal pada 14 April 1935 karena komplikasi dari operasi kista ovarium. Tak lama setelah kematiannya, Einstein mengatakan lewat tulisan bahwa Emmy Noether merupakan jenius matematika kreatif paling signifikan yang sejauh ini dihasilkan sejak pendidikan tinggi wanita dimulai.